KLATEN - Kodim 0723 Klaten bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten klaten melaksanakan kegiatan pelayanan Kontrasepsi atau KB gratis dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WDC) 2023, bertempat di Klinik Pratama 23 Klaten Kelurahan Klaten Tengah, Jalan Merbabu No. 68 Klaten Rabu (29/09/2023).
Komandan Kodim 0723 Klaten Letkol Czi Bambang Setyo Triwibowo, S.E. M.Han, menjelaskan bahwa Kodim 0723 Klaten berkomitmen mendukung penuh program pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan percepatan penurunan stunting di wilayah kabupaten klaten dengan melaksanakan bakti sosial kesehatan dan program bapak asuh stunting.
"Untuk memperingati hari kontrasepsi sedunia tersebut Kodim 0723 Klaten menyelenggarakan bersama pemerintah kabupaten klaten melaksanakan pekan pelayanan KB meliputi IUD, Implan, MOW, KB suntik dan Kondom," ucap Dandim.
Program KB Kesehatan ini Lanjut Dandim, bertujuan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya berperan serta dalam kegiatan program KB Kesehatan, dan membantu pemerintah menangani permasalahan kependudukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) guna meningkatkan kesehatan masyarakat.
Orang nomor satu di Jajaran Kodim 0723 Klaten tersebut juga berharap dengan dilaksanakannya kegiatan KB kes ini dapat menurunkan angka kelahiran, dengan meningkatnya pengguna alat kontrasepsi, terkendalinya angka kelahiran dan mengurangi laju pertumbuhan penduduk, serta meningkatnya peserta KB/akseptor baru terutama pada Pasangan Usia Subur (PUS) serta meningkatnya peserta KB baru.
Sementara itu Drs Yuli Arsianto Kabid KB dan Advokasi dan KIE dari DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah mengatakan bahwa peran dari TNI sangat luar biasa dalam mendukung program pemerintahan.
"Dalam mendukung Program Pemerintah dibidang kesehatan, peran dari TNI terutama para Babinsa sangat luar biasa untuk menggerakan akseptor sehingga mau untuk ikut KB terbukti hari di klinik pratama 23/Klaten pagi ini saja sejumlah 63 akseptor," tutup Drs Yuli Arsianto (Red)